Tak Kenal Maka Tak Sayang

Selamat malam pengunjung sekalian,

Pengunjung yang sering berkunjung pasti tahu salah satu kegemaran uli mayang adalah bereksperimen dengan rambut. Uli sudah pernah mencoba berbagai gaya rambut. Mulai dari pendek, panjang, keriting, lurus, hingga berwarna. Akibatnya, rambut Uli Mayang pernah rusak parah pecah - pecah, bercabang sampai merah seperti rambut jagung. Pokoknya jelek sekali seperti anak kurang gizi. Padahal rambut adalah mahkota wanita. Kalau mahkotanya jelek maka jelaslah penampilan pun ikut jelek.

Uli sempat bingung dan kalang kabut mencari cara untuk memperbaiki / merawat rambut ini agar normal dan sehat kembali. Pengennnya sich ke salon untuk mengembalikan kilau alami rambut. Tapi, MAHAL!. Untung saja mama saya memberi tahu cara mengembalikan kilau rambut tanpa mengeluarkan uang. 

 "APA, rambut cantik tanpa keluar uang? memang ada?

jelas ada lah. cara nya yaitu dengan menggunakan sejenis tumbuhan rumput atau lebih dikenal dengan nama Urang Aring.

foto gambar pohon rumput urang aring

Menurut wikipedia, Urang-aring  atau dalam latinnya Eclipta alba adalah sejenis terna semusim, kebanyakan ditemukan liar sebagai gulma / rumput liar, anggota suku Asteraceae. Terna ini terkenal oleh kegunaannya sebagai penyubur rambut. Di samping itu, urang-aring juga memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat. Terna ini asal-usulnya tidak diketahui. Menyebar luas di seluruh dunia, di wilayah tropika dan subtropika. Beberapa nama-nama lainnya, di antaranya orang-aring (Jawa.); te-lenteyan (Madura.); daun tinta (Banda); daun sipat, keremak jantan (Melayu) dan false daisy (Ingggris).

gambar urang aring ketika ditanah.

Lanjut ke topik, awalnya Uli juga ogah - ogahan, karena malas mencari bahan baku dan mengingat repotnya mengolah bahan - bahan alami. Tapi, karena keterbatasan dana dan rambut yang benar - benar keritis akhirnya, Uli Mayang menyerah dan mengintrogasi mama lebih lanjut. 

Kurang lebih seperti ini isi percakapannya.

• Uli : "Ma, cara pakai urang aring gimana? repot ya? nanti mama buatkan ya?"
• Mam: "Buat sendiri aja mama repot!"
• Uli: "Aku gak bisa lho"
• Mama: "Alah gampang tinggal urang aring di cuci, terus di tumbuk, saring airnya terus gosok - gosok di rambut dan kulit kepala. Terus diamkan sebentar baru dikeramasi. masa gitu saja harus mamanya?"
• Uli : "Begitu doang?" 
• Mama : "Iya."
• Uli : " Terus ma, cari urang aring dimana? masa harus mencari di hutan? tidak mau aku kalau harus masuk hutan. bener gratis tapi capek.
• Mama : "Ngapain di hutan? itu lho di depan kan banyak urang aring."
• uli : "Heh???" 

Akhirnya mama menunjukkan inilah penampakan dari urang aring. dan saya pun SHOCK buangett... heh?? ini toh urang aring. 

Setiap bersih - bersih pekarangan Uli selalu mencabut dan membabat habis tanaman ini, karena ketidak tahuan dan Uli pikir tanaman ini hanya rumput liar yang tidak ada gunanya. Memang kalau di tanah urang aring tidak tampak jelas, atau terkamuflase dan berbaur dengan tanaman lainnya jadi kita harus teliti dalam mencari urang aring. 

Sekarang uli terbebas dari masalah rambut, setiap rambut Uli rusak, saya hanya perlu berjalan ke halaman mencari urang aring. Urang aring ini mengembalikan kilau alami rambut dan juga menyuburkan rambut Uli. kalau ada yang gratis kenapa harus bayar?

uli mayang dan si urang aring

Dari pengalaman ini uli mengambil pelajaran untuk lebih mengenal tentang flora di sekitar kita. sayang sekali kan jika tanaman - tanamanan ini tidak dipergunakan sebaik - baiknya. apa lagi Indonesia kaya akan flora. benar kata orang tanah kita tanah surga, bahkan rumput liar juga menyimpan banyak manfaat. 

Giveaway Aku dan Pohon